-->

Peribahasa Indonesia Dan Artinya Bab 12

Peribahasa Indonesia dan Artinya 

Buaya timbul disangka bangkai
Menyangka tidak ada bahaya, padahal masih berbahaya.

Bubur saja sudah tak terlalu
Perihal orang yang sakit parah.


Bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya
Bukan hanya merupakan kabar bohong, tetapi isu yang berasal dari sumbernya.

Bukan biji tak mau tumbuh, tapi bumi tak mau terima
Sudah berusaha namun hasil yang diperoleh tidak ada; Sudah meminta/memohon namun tidak dikabulkan atau ditolak.

Bukitlah tinggi, lurah nan dalam
Berhemat selalu sehingga berharta banyak.

Bulan naik matahari naik
Mendapat laba dari mana-mana.

Bulan terperinci di hutan
Orang yang berpangkat/berkedudukan tinggi di negeri orang, tidak dilihat oleh sanak keluarganya.

Bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan
Sama-sama sepakat.

Bulat air kena pematang, bundar insan sebab mufakat
Telah mencapai kata mufakat sesudah melalui perundingan.

Bumi mana yang tiada kena hujan
Setiap insan tak luput dari kesalahan; Setiap orang niscaya pernah melaksanakan kesalahan.

Bumi berputar, zaman beredar
Keadaan zaman yang telah berubah.

Bunga yang harum itu ada juga durinya
Setiap kebesaran nama selalu mempunyai cela.

Bunga angin tidak mematah, apalagi sepoi-sepoinya
Tak merasa gentar dengan ancaman besar, apalagi ancaman yang kecil-kecil saja.

Bunga dipersunting sudahnya akan layu
Selagi gres dikasihi, sudah usang dibuang.

Bunga dipetik, perdu ditendang
Hanya mengambil laba saja.

Bungkuk kail hendak mengena
Melakukan muslihat untuk meraih keuntungan.

Bungkuk sejengkal tidak terkedang
Tidak mau mendengarkan perkataan orang; keras kepala, ngotot.

Bungkus tulang dengan daun talas
Tidak sanggup menyimpan diam-diam dengan baik.

Buruk baik tiada bercerai
Kesusahan akan tiba sewaktu-waktu.

Buruk dibuang dengan rundingan, baik ditarik dengan mufakat
Bila yang bersengketa sanggup bermusyawarah, perkara sulit pun sanggup terpecahkan.

Buruk muka cermin dibelah
Seseorang yang menyalahkan keadaannya yang jelek kepada orang lain, padahal kesalahannya sendirilah yang menyebabkan keadaannya; Tidak mau mengakui kesalahan/kelemahan sendiri.

Buruk bahtera jelek pangkalan
Tak mau menginjak rumah bekas istri atau daerah pekerjaan yang telah ditinggalkan.

Buruk tak tahu akan hinanya
Perihal orang yang tidak menyadari kekurangan dirinya.

Burung gagak itu kalaupun dimandikan dengan air mawar sekalipun tidak akan menjadi putih warnanya
Orang yang dasarnya mempunyai moral jelek tidak akan pernah berubah.

Burung terbang dipipiskan lada
Merasa bahagia padahal belum mendapat sesuatu yang diinginkannya.

Burung yang liar jangan dilepaskan, kabar yang tidak mungkin jangan didengarkan
Tidak perlu mempercayaicberita yang belum niscaya benar.

Busuk berbau, jatuh berdebuk
Sesuatu yang jahat itu bagaimanapun disembunyikan suatu dikala akan tertangkap tangan juga.

Busuk-busuk embacang
Orang yang tampak dari luar (lahiriah) ibarat orang jahat/ orang bodoh, namun ternyata hatinya baik/ilmu pengetahuannya tinggi.

Busuk juga ditimbun anal-anal
Yang biasa bersalah juga yang selalu dituduh orang bila timbul suatu kejadian kejahatan.

Buta kehilangan tongkat
Dalam keadaan yang sangat sulit.

Cabik-cabik bulu ayam
Dua orang bersaudara berkelahi/berselisih, tetapi lama-kelamaan berbaikan lagi.

Cacak ibarat lambang tergadai
Perihal seseorang yang sedang terpana.



Baca dari awal : Peribahasa Indonesia dan Artinya Bagian 1

0 Response to "Peribahasa Indonesia Dan Artinya Bab 12"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel