-->

Kamus Peribahasa Indonesia Bab 8

Kamus Peribahasa Indonesia

Batang kayu hutan tak sama tinggi, sedangkan kayu di rimba di tinggi rendah
Nasib seseorang tidaklah sama walaupun bersaudara.


Batu lingkaran tak bersanding
Orang yang berani kepada siapa saja.

Batu di pulau tiada berkajang
Langan mengerjakan pekerjaan yang sia-sia, yang kecil kemungkinan untuk berhasil.

Batu hidam tak bersanding
Orang yang halus kecerdikan pekertinya, tetapi keras pendiriannya.

Batu kecil berguling naik, kerikil bestir berguling turun
Orang hina menjadi mulia alasannya yakni harta, orang mulia menjadi hina alasannya yakni harta pula.

Batu yang keras air pelekuknya, hati yang keras pengecap pe­lembutnya
Orang yang keras hati hanya sanggup dibujuk dengan kata-kata yang lembut.

Batu yang selalu bergolek di sungai tidak dihinggapi lumut
Orang yang selalu bertambah ilmu pengetahuannya tidak sanggup diperdayai orang lain; orang yang berpindah-pindah mata pencahariannya tidak akan kaya.

Batu pun empuk, jangankan hati insan
Perkataan yang lemah lembut sanggup memikat hati.

Baunya bagai malaikat terhempas
Sangat wangi sekali.

Bau amis tidak berbangkai
Fitnah yang tidak terbukti kebenarannya.

Baunya setahun pelayaran
Bau amat buruk.

Bayang-bayang disangka tubuh
Mengharapkan sesuatu yang belum tentu.

Bayang-bayang sepanjang tubuh
Belanja/pengeluaran hendaklah sesuai dengan keadaan dan kemampuannya.

Bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang tubuh
Bijaksana dalam memberi perintah, sesuai dengan yang diperintahkan.

Bayang-bayang tidak sepanjang tubuh
Berbuat sesuatu melebihi wewenangnya.

Beban berat, senggulung kerikil
Pekerjaan/tanggungan cukup berat namun orang yang membantu ternyata malas/bodoh-bodoh semua.

Beban seng gulung dari pundak
Besar belanja daripada pendapatan.

Beban sudah di pintu
Wanita yang sudah patut mempunyai suami.

Beban tak lepas dari pundak
Tanggung jawab yang tak bisa dielakkan lagi.

Bekas tertarung lagi terkenang apa pula hubungan nyawa
Sesuatu yang dirindukan tak pernah dilupakan.

Belajar di yang pintar, belajar di yang pandai
Tuntutlah ilmu dari sumber yang tepat.

Belalang sanggup menuai
Sesuatu yang gampang sekali didapat sehingga menjadi tidak berharga.

Belalang hendak jadi elang
Orang yang terbelakang bertingkah laris menyerupai orang pandai.

Belukar sudah menjadi rimba
Kesalahan yang tidak sanggup diperbaiki lagi.

Belum beranak sudah ditimang
Sudah bersenang-senang terlebih dahulu sebelum mencapai tujuan.

Belum bergigi hendak mengunyah
Belum mempunyai kekuasaan sudah hendak bertindak.

Belum bertaji hendak berkokok
Belum mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup sudah menyombongkan diri.

Belum diajun sudah tertarung
Baru akan mulai melaksanakan pekerjaan, sudah mendapat kemalangan.

Belum dipanjat asap kemenyan
Umur sudah cukup tetapi belum juga menikah.

Belum disuruh sudah pergi, belum dipanggil sudah tiba
Perihal seseorang yang memahami suatu isyarat.

Belum duduk belunjur dulu
Sudah bahagia sebelum tercapai apa yang dikehendaki.

Bersambung ke Kamus Peribahasa Indonesia Bagian 9

Ingin membaca dari awal:
klik di Peribahasa Indonesia dan Artinya Bagian 1 

0 Response to "Kamus Peribahasa Indonesia Bab 8"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel