-->

Macam-Macam Penelitian Dan Metode Penelitian

Pada umumnya penelitian sanggup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu penelitian berdasarkan sifat masalahnya, penelitian berdasarkan tujuannya dan penelitian berdasarkan pendekatannya. Macam-macam penelitian tersebut diuraikan berikut ini.

Menurut Sifat Masalahnya (Dirjen Dikti, 1981):
  1. Penelitian Historis, bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau, secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang akurat. Contoh: Studi wacana Praktek Bawon di Pulau Jawa. 
  2. Penelitian Deskriptif, bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, dan sifat-sifat populasi kawasan tertentu. Apabila, diambil beberapa sampelnya saja, disebut survey deskriptif. Contoh: Studi wacana kebutuhan pendidikan keterampilan di Daerah X, Survey Pendapat Umum Tentang Sikap Berhemat Masyarakat, Penelitian Tentang Daya Serap Siswa Sekolah Menengan Atas dalam Pelajaran X.
  3. Penelitian Perkembangan (Development Research), bertujuan untuk memeriksa rujukan urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh: Studi Longitudinal Pertumbuhan yang Mengukur Sifat-sifat Perubahan X, Studi Cross-sectional Tentang Sifat-sifat Pertumbuhan X, Studi Kecenderungan Tentang Pola-pola Perubahan X.
  4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research) ; bertujuan untuk mempelajari secara intensif wacana latar belakang keadaan kini dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: Individu, kelompok dan masyarakat. Penelitian ini cirinya bersifat mendalam wacana suatu unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan citra yang lengkap dan terorganisisir. Contoh: Studi Kasus yang dilakukan Piaget wacana Perkembangan Kognitif pada Anak-anak, Studi Kasus wacana Pola Konsumsi Masyarakat Kota dan Pola-pola Kehidupannya, Studi Lapangan yang wacana Kelompok Masyarakat Terpencil.
  5. Penelitian Eksperimen, bertujuan utnuk memeriksa kemungkinan alasannya akhir dengan cara mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi perlakukan dan membandingkan hasilnya dengan sssuatu atau lebih kelompok kontrol. Contoh: Eksperimen wacana gejala-gejala alam
  6. Penelitian Korelasional, bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktorberkaitan dengan variasi-variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Contoh: Studi wacana Hubungan antara Pola Belajar dengan Prestasi Belajar.
  7. Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan untuk memeriksa kemungkinan alasannya akhir terjadinya suatu fenomena. Contoh: Studi wacana faktor-faktor yang menghipnotis produktivitas dan efisisensi perusahaan.
  8. Penelitian Tindakan (action research ), yaitu bertujuan untuk membuatkan keterampilan-keteraampilan gres atau cara-cara pendekatan gres dan untuk memecahkan dilema dengan cara penerapan eksklusif didunia kerja atau dunia positif yang lain. Contoh: Penelitian wacana Program “Inservice-Training” untuk melatih para Penyluh Pertanian Lapangan, Penelitian Tindakan Kelas oleh Guru-Guru di SMU
Menurut Tujuannya (Rusidi, 1991):
  1. Penelitian Penjajagan (Eksplorative Reserach), yaitu penelitian yang masih terbuka dan masih mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat (UCS). Penelitian ini biasanya belum mempunyai hipotesis dan kerangka pemikiran. Untuk mengalirkan pikiran peneliti, biasanya dipakai pendekatan dilema dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian, bukan kerangka pemikiran.
  2. Penelitian Penjelasan (Eksplanatory atau Confirmatory Research), yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antar variabel dengan memakai kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
  3. Penelitian Deskriptif (Developmental Research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya sesuatu aspek fenomena sosial tertentu, dan untuk mendeskripsikan fenomena tertentu secara terperinci (Masri Singarimbun, 1982). Penelitian ini biasanya tanpa memakai hipotesis yang dirumuskan secara ketat, tetapi adakalanya ada yang memakai hipotesis tetapi bukan untuk diuji secara statistik.
Menurut Pendekatannya (Masri Singarimbun (1982):
  1. Penelitian Eksperimen
  2. Penelitian Evaluasi
  3. Penelitian Grounded Research
  4. Analisis data Sekunder
Metode Penelitian
 
Metode penelitian atau metode ilmiah ialah mekanisme atau lagkah-langkah dalam mendapat pengetahuan ilmiah atau ilmu. Kaprikornus metode penelitian ialah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian ialah cara untuk melakukan metode penelitian. Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.
Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat dilema dan pendekatannya, ada empat macam metode penelitian:
  1. Metode Eksperimen (Mengujicobakan) , ialah penelitian untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif tidaknya harus dipakai variabel kontrol. Penelitian eksperimenadalah untuk menguji hipotesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk bidang yang bersifat eksak. Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya dipakai metode survey eksplanatory, metode deskriptif, dan historis.
  2. Metode Verifikasi (Pengujian), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan impian atau teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi ialah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori gres dan membuat pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
  3. Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang dipakai untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi wacana waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.
  4. Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini sanggup dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang kuat.
Demikian rincian macam-macam penelitian dan metode penelitian. Penjelasan lebih lanjut menyangkut masing-masing jenis penelitian tersebut akan dijelaskan pada artikel berikutnya atau sanggup dilihat pada artikel terkait di blog ini.


0 Response to "Macam-Macam Penelitian Dan Metode Penelitian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel