-->

Analisis Laporan Keuangan dan Aspek Informasi Tambahan


Dalam aspek pemeriksaan, analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemeriksaan isu pelengkap (Subramanyam & Wild, 2010). Beberapa diantaranya:
(1) Management’s Discussion and Analysis (MD&A).
Informasi ini, administrasi harus mengarisbawahi animo yang menguntungkan (favorable) maupun yang tidak menguntungkan (unfavorable) dan mengidentifikasi peristiwa dan ketidakpastian yang signifikan yang memengaruhi likuiditas, sumber daya modal, dan hasil operasi perusahaan. administrasi harus mengungkapkan isu prospektif yang terkait dengan peristiwa dan ketidakpastian yang material yang menjadikan isu keuangan yang dilaporkan menjadi kurang mengindikasikan kegiatan operasi atau kondisi keuangan di masa depan.

(2) Laporan Manajemen (Management Report).
Tujuan laporan ini ialah untuk menekankan: (a) tanggung jawab administrasi senior atas sistem pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaan, dan (2) pembagian tugas manajemen, direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan keuangan.

(3) Laporan Auditor (Auditor Report).
Auditor eksternal ialah akuntan publik bersertifikasi independen yang diminta oleh perusahaan untuk menawarkan opini wacana kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis laporan keuangan memerlukan penelaahan atas laporan auditor untuk meyakinkan bahwa perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian. Pendapat selain wajar tanpa pengecualian meningkatkan risiko analisis.

(4) Catatan Penjelas (Explanatory Notes).
Catatan penjelas yang menyertai laporan keuangan merupakan bab tidak terpisahkan dari analisis laporan keuangan. Catatan ini merupakan media untuk mengomunikasikan isu pelengkap wacana pos-pos yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Karena sifat catatan yang teknis, analis perlu memiliki tingkat pemahaman akuntansi tertentu. Catatan pelengkap meliputi isu tentang: (a) prinsip dan metode akuntansi yang digunakan, (b) pengungkapan rinci atas setiap pos laporan keuangan, (c) komitmen dan kontingensi, (d) kombinasi bisnis, (e) transaksi dengan pihak yang mempunyai kekerabatan istimewa, (f) rencana opsi saham, (g) kemajuan proses hukum, dan (h) pelanggan yang signifikan.

(5) Informasi Tambahan (Supplementary Information).
Skedul pelengkap atas laporan keuangan meliputi isu atas: (a) data segmen bisnis, (b) penjualan ekspor, (c) efek yang diperdagangkan, (d) akun valuasi, (e) pertolongan jangka pendek, dan (f) data keuangan kuartalan.

(6) Laporan Proksi (Proxy Statement).
Pemegang saham diundang untuk menawarkan bunyi dalam pemilihan eksekutif dan penentuan tindakan perusahaan, ibarat merger, akuisisi, dan otoritas efek. Proksi merupakan media di mana pemegang saham mengotorisasi pihak lain untuk mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat isu yang diharapkan oleh pemegang saham untuk menawarkan bunyi dalam hal ini bersangkutan. Laporan proksi memuat banyak isu wacana perusahaan, termasuk identitas pemegang saham dengan kepemilikan saham beredar 5 persen ke atas, isu biografi dewan direksi, akad kompensasi untuk pejabat dan direktur, rencana kompensasi pegawai, dan transaksi-transaksi tertentu yang berkaitan dengan para pejabat dan eksekutif perusahaan. laporan proksi biasanya tidak termasuk dalam laporan tahunan.

Referensi

Subramanyam, K.R dan Wild, J.J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Sepuluh. Salemba Empat: Jakarta.

0 Response to "Analisis Laporan Keuangan dan Aspek Informasi Tambahan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel