KONSEP ETIKA

1. Pentingnya Etika Profesi
Terdapat beberapa alasan mengapa konsep akhlak profesi penting mendapat perhatian, di antaranya :
a. Profesi menyelenggarakan acara sumbangan jasa bagi kepentingan publik (public service engagement).
b. Adanya akreditasi keahlian khusus yang dimiliki dan harus dijalankan atas dasar otoritas profesi.
c. Adanya ketentuan untuk membatasi orang-orang yang berhak menyandang kewenangan profesi (barriers to entry).
d. Diberikannya kewenangan bagi profesi untuk mengatur dirinya sendiri (self regulation).
e. Adanya tuntutan objektivitas dan imparsial dalam menjalankan fungsi profesi.
2. Etika dalam Bisnis
Manuel Velasquez, seorang pakar di bidang akhlak berpendapat mengenai akhlak dalam bisnis, yaitu :
a. Tingkatan yang paling umum dan sistemik dari masalah akhlak dalam bisnis, yang dinamakan “label makro” dari akhlak bisnis.
b. Tingkatan kedua dari akhlak di lingkungan bisnis dapat dikaitkan secara spesifik dengan organisasi perusahaan sebagai unit bisnis.
c. Tingkatan ketiga, aspek akhlak terkait dengan level individu dalam organisasi bisnis.
3. Model Etika
Ada empat model yang dapat diperkenalkan di sini yang mampu dipergunakan dalam masalah penilaian wacana apakah suatu tindakan atau putusan yaitu etis atau tidak, yakni jikalau dikaitkan sejauh mana tindakan atau putusan itu menjadikan kerugian atau potensi kerugian bagi pihak lain. Keempat model akhlak itu yaitu sebagai berikut :
a. The Utilitarian Model
b. The Golden-Rule Model
c. The Kantian Model
d. The Enlightened Self-Interest Model
4. Pemahaman yang Keliru Terhadap Etika
Terdapat sejumlah miskonsepsi atau pemahaman yang keliru terhadap etika, diantaranya yaitu :
a. Bahwa akhlak secara simpel dapat diidentikkan dengan masalah pencarian balasan benar atau salah.
b. Bahwa konsep akhlak dapat diidentikkan dengan masalah ketaatan terhadap peraturan atau hukum yang berlaku.
c. Bahwa konsep akhlak tidaklah sejalan dengan konsep bisnis.
5. Persoalan Etika Bagi Auditor
Kembali kepada relevansi konsep akhlak bagi profesi auditing, terdapat banyak sekali informasi akhlak yang muncul pada level umum organisasi profesi, misalnya menyerupai kontroversi sumbangan jasa administrasi bersamaan dengan jasa auditing.
Referensi
Mautz, R. K dan Hussein A Sharaf, (1961), The Philosophy of Auditing, Sarasota: American Accounting Association.
0 Response to "KONSEP ETIKA"
Post a Comment