-->

Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasil


Terdapat sejumlah perbedaan bunga dan bagi hasil. Selama ini, masih banyak yang mengira bunga dan bagi hasil sama. Padahal bunga dan sistem bagi hasil sama sekali tidak sanggup disamakan. Dalam goresan pena sederhana ini, kita akan merinci secara detail hal-hal penting yang membedakan keduanya.

Dalam sistem ekonomi konvensional, bunga dijadikan sebagai tolak ukur dalam laba (return). Sedangkan dalam sistem ekonomi syariah, bagi hasil merupakan sistem pembagian laba antara beberapa pihak. Dalam Syafi’i Antonio, 2001 perbedaan bunga dan bagi hasil yaitu sebagai berikut:

Bagi Hasil :

     masih banyak yang mengira bunga dan bagi hasil sama Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
  1. Penentuan besarnya resiko bagi hasil di buat pada waktu kesepakatan dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi
  2. Besarnya nisbah ( rasio ) bagi hasil menurut pada jumlah laba yang di peroleh
  3. Tergantung pada kinerja usaha. Ju mlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
  4. Tidak ada agama yang mencurigai keabsahan bagi hasil.
  5. Bagi hasil tergantung kepada laba proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapat keuntunga n maka kerugian akan di tanggung bersama oleh kedua pihak.
Bunga :
  1. Penentuan suku bunga di buat pada wakt u kesepakatan dengan aliran harus selalu untung untuk pihak bank.
  2. Besarnya prosentase menurut jumlah uang ( modal ) yang di pinjamkan.
  3. Tidak tergantung pada kinerja usah a. Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jum;lah laba berlipat ganda ketika keadaan ekonomi sedang baik.
  4. Eksistensi bunga diragukan kehalala nnya oleh semua agama termasuk agama islam.
  5. Pembayaran bunga tetap menyerupai yang di janjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalnkan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
Itulah 5 aspek yang menjadi perbedaan bunga dan bagi hasil. Dapat dijelaskan kembali bahwa, pada perbankan yang memakai sistem bunga, korelasi antar kedua pihak yaitu kreditur – debitur (pemberi hutang dan si peminjam). Sedangkan dalam sistem bagi hasil korelasi antara kedua pihak yaitu kemitraan. Akad kemitraan menciptakan kedua pihak sama-sama mempunyai tanggung jawab atas berlangsungnya sebuah usaha. Berbeda dengan sistem bunga yang akadnya yaitu meminjamkan uang kemudian selesai. Untung ataupun tidak untung, uang yang dipinjam harus kembali. Kerugian hanya akan ditanggung si peminjam. Apapun yang terjadi bunga harus tetap dibayar.

Sementara dalam sistem bagi hasil, kerugian ditanggung kedua belah pihak. Masing-masing turut bertanggung jawab atas untung ruginya suatu usaha. Selama kerugian bukan disebabkan penyimpangan si pengusaha, maka kerugian finansial ditanggung oleh pemilik modal. Akan tetapi kalau kerugian disebabkan lantaran moral hazard (cacat moral atau pengkhianatan si pengusaha) maka kerugian tidak ditanggung oleh pemilik modal.

Lalu kerugian apa yang ditanggung oleh pengusaha? Meskipun tidak rugi dalam hal finansial, pengusaha juga menanggung kerugian dalam hal waktu dan tenaga. Karena semenjak awal memang kedua faktor itulah yang dipersembahkan oleh si pengusaha. Disinilah letak betapa islam sangat menghargai waktu dan jerih payah. Akhirnya, perbedaan bunga dan bagi hasil dilihat dari aspek kerugian nampak bahwa sistem bunga bekerjsama merugikan semua pihak. Sedangkan sistem bagi hasil berpeluang menguntungkan semua pihak.

0 Response to "Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel