-->

Kumpulan Peribahasa Indonesia Bab 5

Peribahasa Indonesia

Aur ditarik sungsang
Perihal sesuatu yang banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan; susah sekali.


Awak kalah gelang usai
Sial sekali; Tidak mempunyai kesempatan untuk membalas kekalahan.
 

Awak menangis diberi pisang
Perihal bujukan yang berhasil mengobati kesedihan seseorong.
 

Awak oleh gelanggang usai
Perihal orang yang tertimpa kemalangan yang tidak sanggup tertolong lagi.

Awak rendah sangkutan tinggi
Besar belanja atau pengeluaran daripada pendapatan/ penghasilan.

Awak sakit daging menimbun, sakit kepala panjang rambut
Menyembunyikan kesenangan hidup dari pandangan orang.
 

Awal diingat, di simpulan tidak
Kurang matang perhitungan; tidak memikirkan urusan selanjutnya.

Awan berarak ditangisi
Mengenang nasib yang kurang beruntung.

Awan mengandung hujan
Perihal sesuatu yang tidak pasti.

Ayam berinduk, sirih berjunjung
Kalau bekerja gotong royong sebaiknya ada yang memimpin.

Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan
Orang yang bersuamikan/beristrikan orang kaya namun hidupnya tetap susah juga. Orang yang menderita di tempat yang berkelimpahan.

Ayam sanggup musang pun sanggup
Berhasil menangkap pencuri dan barang curiannya.

Ayam ditambat disambar elang
Sial sekali, istri/tunangan dilarikan orang.

Ayam hitam terbang malam, hinggap ke rimba dalam, bertali ijuk, berlambang tanduk
Perihal kejahatan yang samar-samar, gosip kejahatannya tersebar luas tapi tidak sanggup diketahui pelakunya.

Ayam itik raja di tempatnya
Setiap orang berkuasa di kawasan atau di tempatnya sendiri.

Ayam lepas tangan bercicit
Seseorang yang berbuat kejahatan risikonya menerima malu.

Ayam menang kampung tergadai
Kesialan yang tak tanggung-tanggung; Sangat sial.

Ayam menetaskan telur itik, anaknya itu ke air juga suka ditujunya
Sifat asal seseorang tidak akan berubah.
 

Ayam putih terbang siang
Perkara/persoalan yang sudah terang bukti-buktinya.

Ayam patah kalau-kalau sanggup menikam
Perihal seseorang yang telah jatuh sengsara yang kelak sanggup bangun kembali.
 

Ayam putih terbang siang, bertali benang bertambah tulang, hinggap di kayu meranting
Setiap perbuatan baik yang dilakukan oleh orang baik-baik dengan tidak sembunyi-sembunyi, diketahui oleh orang banyak dan disenangi oleh orang banyak.

Ayam tak patuk itik tak sudu
Perihal seseorang atau sesuatu yang hina dan tidak berharga.

Ayam tidur bahagia dalam reban, musang yang sudah beredar keliling
Orang yang dengki dan tidak menyukai orang lain merasa senang.

Ayam yang tangkas di gelanggang
Perihal seseorang yang cakap bicara dalam pertemuan atau rapat.
 

Asing lubuk aneh ikannya, aneh padang aneh belalangnya
Setiap negeri mempunyai aturannya sendiri.

Asing maksud, aneh hingga
Mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkan.
 

Asing udang, aneh nikmat
Setiap orang mempunyai pendapat dan pedoman sendiri.
 

Atap ijuk perabung timah
Dua masalah yang sepadan/cocok, Anakdengan menantu sepadan.

Aur ditanam dengan rebung
Perihal persahabatan yang sangat erat.

Aur ditarik sungsang
Perihal sesuatu yang banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan; susah sekali.

Badai niscaya berlalu
Segala penderitaan niscaya ada akhirnya.

Badak makan anaknya
Laki-laki yang merusakkan anaknya sendiri; Membuat malu terhadap keluarga sendiri.

Badan boleh memiliki, hati tiada boleh dimiliki
Badan boleh lemah terhadap orang yang berkuasa, namun hati tidak.

Bagai air di atas daun talas
Ketidakcocokan antara dua orang, ibarat air yang ditaruh di atas daun talas akan terpisah; Orang yang tidak mempunyai pendirian.

Bersambung ke Kumpulan Peribahasa Indonesia Bagian 6 


Sebelumnya: Peribahasa Indonesia dan Artinya Bagian 1 atau Bagian 4

0 Response to "Kumpulan Peribahasa Indonesia Bab 5"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel