-->

Pengertian Pantun Dan Jenis Jenis Pantun

Secara umum, pengertian pantun yakni salah satu bentuk sastra rakyat yang menyuarakan nilai -nilai dan kritik budaya masyarakat. Pantun terdapat dalam beberapa sastra kawasan di Indonesia ibarat dalam sastra jawa, pantun dikenal dengan sebutan “parika”, dalam sastra sunda dikenal dengan “paparikan” , untuk pantun dalam sastra batak disebut dengan “umpasa”. Selain itu, dalam sastra minangkabau, pantun lebih dikenal dengan nama “patuntun”.


Bagaimana dengan penamaan pantun di kawasan anda? Sekalipun berbeda-beda namun esensinya sebagai pantun tetaplah sama. Berikut ini ada beberapa pengertian pantun yang sanggup dijadikan acuan :
  1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1016), pantun yakni bentuk puisi Indonesia (melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri dari empat baris yang bersanjak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja sedangkan pada baris ketiga dan keempat merupakan isi; peribahasa sindiran”.
  2. Dr. R. Brandstetter, spesialis dalam perbandingan bahasa berkebangsaan Swiss mengutarakan bahwa pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam aneka macam bahasa di nusantara, contohnya dalam bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur; di bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai hukum tertentu; dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun berarti benang dan atuntun yang berarti teratur serta matuntun yang bermakna memimpin; dalam bahasa Toba pantun berarti kesopanan atau kehormatan, dalam bahasa Melayu, pantun berarti quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun berarti kisah panjang yang bersanjak dan diiringi musik.
  3. R.O. Winsted, seorang pengkaji budaya melayu menyatakan bahwa pantun bukanlah sekadar gubahan kata-kata yang memiliki rima dan irama, tetapi merupakan rangkaian kata indah untuk menggambarkan kehangatan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya. Dengan kata lain, pantun mengandung ilham kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya.
  4. Menurut Surana (2010:31), pengertian pantun ialah bentuk puisi usang yang terdiri atas empat larik, berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut sampiran atau bab objektif. Biasanya berupa lukisan alam atau hal apa saja yang sanggup diambil sebagai kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bab subjektif.
Pembagian Jenis-Jenis Pantun

Jenis-jenis pantun sanggup diketahui berdasarkan empat pendapat berikut ini :

Menurut Effendi (1983:29), membagi pantun berdasarkan jenis dan isinya yakni:

  1. Pantun anak-anak, berdasarkan isinya dibedakan menjadi 4: pantun bersukacita, pantun berdukacita, pantun jenaka atau pantun teka-teki
  2. Pantun orang muda, berdasarkan isinya dibagi 5 : pantun dagang atau pantun nasib, pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian dan pantun beriba hati
  3. Pantun orang tua, berdasarkan isinya terbagi 3 : pantun nasihat, pantun adat, dan pantun agama
Menurut Suroto (1989:44-45), jenis jenis pantun terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Menurut isinya, terdiri dari : pantun bawah umur (biasanya berisi permainan), pantun muda mudi (biasanya berisi percintaan), pantun orang renta (biasanya berisi hikmah atau petuah), pantun jenaka (biasanya berisi sindiran sebagai materi kelakar), dan pantun teka-teki
  2. Menurut bentuk atau susunannya, terbagi dua yakni (1) pantun berkait, yaitu pantun yang selalu berkaitan antara bait pertama dengan bait yang kedua, bait kedua dengan bait ketiga dan seterusnya. Adapun susunan kaitannya yakni baris kedua bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat bait pertama dijadikan baris ketiga pada bait kedua dan seterusnya. (2) Pantun kilat, sering disebut juga karmina, ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan sampiran sedang baris kedua merupakan isi. Sebenarnya asal mula pantun ini juga terdiri atas empat baris, tetapi alasannya yakni barisnya pendek-pendek maka seperti kedua baris pertama diucapkan sebagai sebuah kalimat, demikian pula kedua baris yang terakhir.
Menurut Nursisto dalam buku Ikhtisar Kesusastraan Indonesia (2000:11-14) membagi jenis-jenis pantun yakni :

  1. Berdasarkan isinya, pantun dibagi menjadi tiga: (1) Pantun kanak-kanak : pantun bersukacita dan pantun berdukacita, (2) Pantun muda : Pantun nasib/dagang dan pantun perhubungan. Pantun perhubungan terbagi lagi menjadi pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, dan pantun beriba hati. Dan (3) Pantun renta : pantun adat, pantun agama, dan pantun nasihat.
  2. Berdasarkan banyaknya baris tiap bait dibagi menjadi: (1) Pantun dua seuntai atau pantun kilat, (2) Pantun empat seuntai atau pantun empat serangkum, (3) Pantun enam seuntai atau delapan seuntai, atau pantun enam serangkum, delapan serangkum (talibun).
Menurut Abdul Rani (2006:23-27) mengklasifikasikan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya yaitu :

  1. Pantun Anak-Anak, terdiri dari : pantun bawah umur jenaka, pantun anak kedukaan, dan pantun anak teka-teki,
  2. Pantun Muda-Mudi, terdiri dari : pantun muda mudi kejenakaan, pantun muda-mudi dagang, pantun muda-mudi cinta kasih, dan pantun muda-mudi ejekan.
  3. Pantun Tua, terdiri dari : pantun renta kiasan, pantun renta nasihat, pantun renta adat, pantun renta agama, dan pantun renta dagang
Demikian sejumlah pengertian pantun dan jenis-jenis pantun. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Pengertian Pantun Dan Jenis Jenis Pantun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel